Socrates : Jangan Bermental Tempe Kalau Papua Ingin Maju
PAPUANEWS.ID – Memperingati hari kemerdekaan RI Ke-72 ini, saya ingin menulis sebuah pemikiran yang di dasari dinamika kehidupan politik dan masyarakat di Papua.
Fenomena yang terjadi saat ini di Papua sungguh memperihatinkan, pasalnya pemerintah pusat secara fokus dan berkonsentrasi untuk membuat tanah kita Papua menjadi maju dan sejahtera.
Namun sayang, sikap pemikiran yang dangkal para pemimpin kelompok gerakan separatis di Papua ini membuat pembangunan yang dilakukan menjadi terhambat bahkan banyak yang tidak berlanjut karena mental-mental “tempe” para pengacau tanah Papua yang hanya memikirkan urusan perut tanpa melihat masa depan.
Seperti kelompok KNPB dan NFRPB contohnya, mereka hanya berpikir bagaimana punya uang untuk beli minuman, bagaimana bisa poya-poya, dan semuanya hanya sebatas memikirkan urusan perut semata.
Kata “perjuangan” yang mereka teriakkan hanya tipu daya saja, semuanya semu. sudah bertahun-tahun, dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun, yang mereka isukan hanya sebatas konflik dan konflik. Pernahkah anda mendengar kelompok mereka menyuarakan pembangunan? Kemajuan Papua? Kesejahteraan rakyat?, silahkan anda jawab sendiri.
Baca juga : Viral, Rakyat Papua Kutuk Demo Anarkis KNPB Di Bulan Natal
Tetapi yang saya amati, mereka justru meminta sumbangan kepada msyarakat dengan cara memaksa, untuk melancarkan aksi-aksi mereka termasuk mengisi perut mereka, sungguh picik dan licik, memanfaatkan dan menindas saudara sendiri hanya demi kesenangan sesaat. Apa yang kalian cari wahai saudaraku?
Tidak sampai disitu saja, pemerintah yang ingin membangun fasilitas untuk masyarakat saja mereka halangi, mereka mintai denda, mereka mintai bayaran, apa ini?. Apakah ini yang kalian sebut perjuangan wahai saudaraku?
Tidak hanya itu, belum lagi kelompok TPN OPM yang secara terang-terangan menunjukan bahwa kelompoknya memiliki kekuatan bersenjata, anda mau menembak siapa? Selama ini yang saya amati anda menembak orang-orang yang tidak bersalah. Berapa banyak saudaramu yang kau tembak? Berapa orang saudara kita yang kau bacok dan kau panah?
Baca juga : Makna 10 November 2016 Di Tanah Papua
Wahai saudaraku KNPB, NFRPB dan TPN OPM, anda semua adalah saudaraku, janganlah mempermalukan diri sendiri, jangan menghinakan diri sendiri, stop sudah berbuat kebodohan. Kembalilah ke jalan yang benar, kembalilah ke pangkuan ibu pertiwi, belajarlah kepada beberapa saudara kita yang sudah sadar dan kembali kepada Ibu Pertiwi. Mari renungkan saudaraku!
)* Penulis adalah President/Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Pdt. Dr. Socrates Sofyan Yoman.
PAPUANEWS.ID – Memperingati hari kemerdekaan RI Ke-72 ini, saya ingin menulis sebuah pemikiran yang di dasari dinamika kehidupan politik dan masyarakat di Papua.
Fenomena yang terjadi saat ini di Papua sungguh memperihatinkan, pasalnya pemerintah pusat secara fokus dan berkonsentrasi untuk membuat tanah kita Papua menjadi maju dan sejahtera.
Namun sayang, sikap pemikiran yang dangkal para pemimpin kelompok gerakan separatis di Papua ini membuat pembangunan yang dilakukan menjadi terhambat bahkan banyak yang tidak berlanjut karena mental-mental “tempe” para pengacau tanah Papua yang hanya memikirkan urusan perut tanpa melihat masa depan.
Seperti kelompok KNPB dan NFRPB contohnya, mereka hanya berpikir bagaimana punya uang untuk beli minuman, bagaimana bisa poya-poya, dan semuanya hanya sebatas memikirkan urusan perut semata.
Kata “perjuangan” yang mereka teriakkan hanya tipu daya saja, semuanya semu. sudah bertahun-tahun, dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun, yang mereka isukan hanya sebatas konflik dan konflik. Pernahkah anda mendengar kelompok mereka menyuarakan pembangunan? Kemajuan Papua? Kesejahteraan rakyat?, silahkan anda jawab sendiri.
Baca juga : Viral, Rakyat Papua Kutuk Demo Anarkis KNPB Di Bulan Natal
Tetapi yang saya amati, mereka justru meminta sumbangan kepada msyarakat dengan cara memaksa, untuk melancarkan aksi-aksi mereka termasuk mengisi perut mereka, sungguh picik dan licik, memanfaatkan dan menindas saudara sendiri hanya demi kesenangan sesaat. Apa yang kalian cari wahai saudaraku?
Tidak sampai disitu saja, pemerintah yang ingin membangun fasilitas untuk masyarakat saja mereka halangi, mereka mintai denda, mereka mintai bayaran, apa ini?. Apakah ini yang kalian sebut perjuangan wahai saudaraku?
Tidak hanya itu, belum lagi kelompok TPN OPM yang secara terang-terangan menunjukan bahwa kelompoknya memiliki kekuatan bersenjata, anda mau menembak siapa? Selama ini yang saya amati anda menembak orang-orang yang tidak bersalah. Berapa banyak saudaramu yang kau tembak? Berapa orang saudara kita yang kau bacok dan kau panah?
Baca juga : Makna 10 November 2016 Di Tanah Papua
Wahai saudaraku KNPB, NFRPB dan TPN OPM, anda semua adalah saudaraku, janganlah mempermalukan diri sendiri, jangan menghinakan diri sendiri, stop sudah berbuat kebodohan. Kembalilah ke jalan yang benar, kembalilah ke pangkuan ibu pertiwi, belajarlah kepada beberapa saudara kita yang sudah sadar dan kembali kepada Ibu Pertiwi. Mari renungkan saudaraku!
)* Penulis adalah President/Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Pdt. Dr. Socrates Sofyan Yoman.
0 Post a Comment:
Post a Comment