Saturday, September 18, 2021

SIAPA YANG SALAH ?

 

FOTO PIBADIKU

Suatu sore aku duduk di pinggiran tepian pantai Maf, ku duduk memandang ke arah bagian laut lautan begitu tenang, beberapa Perahu mendayung diatasnya suara ungas memangil mereka pulang ke penghuniannya, burung Jamarpun berterbagangan kesana kemari menghantarkan Dewi siang jumpa dengan Dewi malam di ufuk timur terlihat dengan ramah Dewi siang meninggalkan tugasnya hari ini.

Kacang…. Kacang mari lima ribu satu ikat, ada jagung juga dengan harga yang sama, ku dengar suara itu dari seorang putri dengan berpakaian hitam yang bertuliskan I Love Nabire, dengan penampilan yang sederhana.

Ku lihat beberapa pasar buah-buahan milik mama yang berbeda dengan kulit saya yang hitam di sebrang jalan, ada tembok juga ku lihat di belakangnya dengan beberapa lukisan yang menarik bila dipandang mungkin juga punya makna sendiri dengan lukisan-lukisan itu, entalah sudah… mereka tutup lukisan-lukisan itu, Cat, Kuas, Tiner, Waktu, dan setetes keringat yang kau tetaskan besama perkakasmu tidak ternilai bagi seorang penjual buah di hadapanmu tembok itu.

Teman-teman mari kita lari balap ini sudah malam, tegur seorang lalaki bocah hitam dengan kaki telanjang kepada kawan-kawannya di pinggiran tepian pantai, ku lihat di samping mereka beberapa pecahan botol alcohol yang berseraka, wae kam tunggu dulu saya punya kaki kena pecahan ini teriak seorang kawan kepada yang lainnya.

Pip..Pip bunyi kelakson mobil yang sedang parkir di taman pinggiran pantai Maf, Duuuuk bunyi pintu mobil yang kudengar, mari kita duduk di sebelah sana, Mike ko bawa karton ini kita buka dari sana, kukuping percapakapan mereka dan ku tegok mereka di genggaman mereka ada beberapa karton dengan bertulisan “Cap Tikus, Wiro” dan beberapa minuman beralkohol.

Previous Post
Next Post

0 Post a Comment: