KASIH YANG SEMPURNA HANYA ADA DALAM BAPA DI SURGA.
Foto doc: Pribadi (Markus Makai) |
Kasih adalah menolong sesama kita yang membutuhkan pertolongan dari kita. Menolong sesama manusia bukan dengan kepaksaan tetapi dengan ikhlas dan tulus itulah kasih yang sesungguhnya. Bicara soal kasih yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Bapa di Surga. Kita tahu bahwa; kasih_Nya yang kekal telah membuktikan anak tunggal-Nya utus kedalam untuk menyelamatkan kita umat-Nya dari segala belenggu dosa.
Dosa merupakan sesuatu yang tidak disukai oleh orang lain dan atau melanggar perintah Allah dalam FirmanNya. Dosa bersumber dari malaikat pekerja Allah yang bernama "Lucifer". Dimana, lucifer ini dikutut oleh Allah menjadi penguasa kegelapan maut karena kesombongannya. Sejak dirinya dikutut, dia tidak tinggal diam mengganggu kehidupan manusia yang melakukan kehendak Tuhan Yesus Kristus.
Berjalannya waktu Allah melihat dunia kacau dan penuh dengan dosa, maka Ia mengutus anakNya kedalam dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Kedatangan Yesus membawa terang dan sukacita sehingga umat yang ada dalam kegelapan di panggil keluar kepada terang-Nya yang ajaib. Kasih Allah mau berkorban bagi kau dan aku, tiada kasih seperti kasih-Mu.
Enam hari lagi kita akan memasuki bulan bersejarah bagi umat kristiani.
Bulan Desember merupakan bulan kelahiran sang penebus kami umat manusia yaitu Yesus Kristus. Dimana, bulan itu membawa damai dan sukacita bagi kita umat-Nya. Sujud sembah dan syukur kepada Bapa di Surga dengan kasih yang sempurna telah membebaskan kita dari segala belenggu dosa. KasihMu tiada berkesudahan dahulu, sekarang, dan selama-lamanya.
Oleh karena itu, sebelum memasuki bulan penuh damai dan sukacita dan kasih saya secara pribadi memyampai memohon maaf kepada bapa/ibu dan saudara/i atas kesalahan saya selama ini, baik secara perkataan maupun secara tindakan yang telah menyinggung hati dan perasaan anda sekalin. Kiranya kasih dan damai Natal Yesus Kristus tahun ini, dapat menjadi moment penting untuk kita saling memaafkan.
Tuhan Yesus Memberkati kita sekalian.
Penulis : Markus Makai
0 Post a Comment:
Post a Comment