Tuesday, December 5, 2017

TEMPAT HIBURAN ATAU LOKALISASI DI MEEPAGO HARUS DI TUTUP

Foto : Damas Edowai (Penulis)

Lokalisasi adalah pembatasan pada suatu tempat atau lingkungan, terjadinya atau terdapatnya suatu kegiatan. Sebenarnya tujuan dari adanya lokalisasi baik karena hal ini memudahkan untuk dilakukannya pengawasan dan kontrol. 

Belum banyak orang yang berpikir, jika lokalisasi di biarkan akan semakin banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Jika hal ini dilakukan, maka praktek prostitusi menjadi semakin tidak terkendali. Para PSK (Pekerja Seks Komersial) yang tidak tertampung di lokalisasi, akhirnya melebar ke jalanan sehingga dampak sosialnya semakin luas. Kontrol kesehatan yang seharusnya bisa dilakukan dengan rutin menjadi terhambat karena para PSK tidak terlokalisir dan ini bisa menjadi penyebab semakin menyebarnya penyakit HIV dan IMS sangat meningkat per tahun di daerah meuwo. Semakin hari semakin meningkat dan  kasus  HIV /AIDS terbanyak di papua adalah  di kabupaten Nabire.dengan Angka HIV 7.046 Kasus /Agustus pada tahun 2017 tertinggi Se-Papua. 

Siapa yang sumbang angka ini rata-rata berumur 17 - 29 tahun usia produktif
Di lain sisi saya setuju bahwa lokalisasi di kabupaten Nabire harus di tutup, memang memiliki dampak buruk bagi perkembangan psikis seseorang, terutama anak-anak di sekitar lokalisasi. Banyak juga orangtua yang resah jika anak-anaknya terjerumus ke dalam dunia prostitusi. Hal ini juga menjadi kekhawatiran para istri di rumah. Jikalau suaminya menggunakan jasa para PSK tersebut. Pemerintahan  di daerah meepago harus  belajar dari pemerintah kabupaten Jayapura karena  pemerinta kabupaten Jayapura  mampu menutup  tempat  lokalisasi.
Memang bukan suatu hal yang mudah untuk menutup lokalisasi, jika kita melihat dampak yang dapat ditimbulkan. Pemerintah kabupaten NABIRE ,DOGIYAI , DEIYAI  PANIAI dan INTAN JAYA harus mencari jalan keluar yang baik, agar masalah ini bisa terselesaikan dan tidak merugikan generasi emas di daerah ( MEEPAGO ) Bukan hanya menutup lokalisasi, kemudian semua selesai begitu saja. Yang terpenting adalah bagaimana pemerintah menyikapi fenomena prostitusi yang ada di wilayahnya.
Setuju atau tidaknya lokalisasi ditutup, silahkan anda berpendapat, yang jelas, jangan hanya memaksakan kehendak suatu kelompok atau golongan untuk menutup lokalisasi ini. Pikirkan juga solusi-solusinya, karena tanpa adanya solusi, prostitusi akan tetap ada dan tidak pernah habis. Mereka para PSK yang ada di lokalisasi juga manusia dan ingin punya kehidupan yang layak. Jadi tetaplah mencari solusi yang terbaik untuk semuanya agar kebijakan yang diambil dapat membuahkan hasil yang baik.

 Penulis :Damas Mumapode Edoway "Mahasiswa Fakultas Kedokteran Uncen"
Previous Post
Next Post

0 Post a Comment: