Friday, November 24, 2017

INSPIRASI KISAH KELUARGA BURUNG

Doc; Keluarga burung

Ini adalah kisah yang dialami oleh sebuah keluarga burung. Si induk meteskan beberapa telur menjadi burung-burung yang kecil indah dan sehat. Si indukpun sangat bahagia dan merawat mereka semua dengan penuh kasih sayang.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Burung-burung kecil inipun mulai dapat bergerak lincah. Mereka mulai belajar mengapekkan sayap, mencari-cari makan untuk kemudian mematuknya.
Dari beberapa anak burung ini tampaklah seekor burung kecil yang berbeda dengan saudara yang lain. Ia tampak pendiam dan tidak selincah saudara-saudaranya. Ketika saudara-saudaranya belajar terbang , ia memlih diam di sarang daripada lelah dan terjatuh ketika saudara-saudaranya berkejaran mencari makan, ia memilih diam dan menantikan belas kasihan dari saudara-saudaranya. Demiakian hal ini terus terjadi.
Saat induk mulai menjadi tua tak sanggup lagi berjuang untuk menghidupi anak-anaknya, si anak burung ini mulai merasa sedih. Seringkali ia melihat dari bawah saudara-saudaranya dengan lincah berpindah dari dahan satu ke dahan yang lain di pohon yang tinggi, ia harus puas hanya dengan berada di satu dahan yang rendah. Ia pun merasa sangat sedih.
Dalam kesediannya, ia menemui induknya yang sudah tua dan berkata “Ibu, aku merasa sangat sedih, mengapa aku tidak bisa terbang setinggi saudara-saudaraku yang lain, mengapa aku tidak bisa menlompat-lompat di dahan yang tinggi aku hanya bisa berdiam di dahan yang rendah?”
Si induk pun merah sedih dan  dengan air mata ia berkata, “Anakku, engkau dilahirkan dengan sayap yang sempurna seperti saudara-saudaramu, tetapi engkau memilih merangkak menjalani hidup ini sepehingga sayapmu menjadi kerdil.
”Hidup adalah kumpulan dari setiap  pilihan yang kita buat pilihan kita hari ini menentukan bagaimana hidup kita dimasa depan. Kita memilih kebebasan memilih tetapi setelah itu kita akan dikendalikan oleh pilihan kita, jadi berpikirlah sebelum berbuat, sadar setiap konsekuensi dari pilihan yang kita buat”. Si induk mengakhiri nasihatnya.

Pendapat dari penulis mengenai kisah keluarga burung diatas menjelaskan bahwa, ketika kita memilih diam dan mentikan hal yang kita cita-citakan tanpa berusaha yang akan terjadi hanya menyesal, seperti yang dialami oleh salah satu ekor burung yang tidak bisa terbang tinggi, melompat-lompat dari dahan yang satu ke dahan yang lain. Untuk itu cerita ini mengajak kepada kita semua jika ingin sukses kita kita boleh tinggal diam saja kita harus berusa, mulai dari hari untuk untuk kehidupan masa depan hidup kita.
Apa pendapat kamu sobat….?


Share                   : Fransiskus Degei
Penulis buku     : Cahyo Satria Wijaya
Sumber               : Inspirasi Tanpa Menggurui (Buku hitam yang mencerahkan
Previous Post
Next Post

0 Post a Comment: