Friday, October 6, 2017

PELAJARAN MULOK DI SEKOLAH-SEKOLAH YANG ADA DI NABIRE DI TERAPKAN DENGAN BENAR


Gorontalo, 06 Oktober 2017, pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengapa saya memilih judul postingan saya yaitu "Opini Pelajaran Muatan Lokal di Papua". sebelum kita membahasa lebih kedalam saya akan menceritakan apa yang saya dapat selamat pendidikan saya di sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMP) saya tamatan SMP dari SMP Negeri 2 Nabire tepatnya di Bumi Wonorejo, saya selesai tahun 2011 masuk 2015  dan saya lanjudkan SMA saya dari SMA YPPGI Nabire.

Selama saya sekolah di kedua Sekolah tersebut setiap kali ada mata pelajaran yang namanya Muatan Lokal atau yang akrab yaitu MULOK, apa yang yang guru berikan kepada kami selaku pribadi saya tidak dapat apa-apa dari  mata pelajar tersebut itu yang ada hanya Menbersihkan halaman depan kelas atau tidak di suruh bersihkan rumput-rumput yang ada tumbuh di depan Kantor kepalah sekolah dan sekitarnya.

Selama kurang lebih enam tahun lamanya setiap kali dapat mata pelajar muatan lokal seperti itu terus, dari situ saya berpendapat karena pastasnya untuk siswa itu hanya membersihkan halaman depan kelas dan lain sebagainya. dan mungin yang ada di pemikiran guru-guru mata pelajaran mulok mereka kuat kerja. 

Saya setuju kerja dalam artinya bahwa cabut rumput dan bersih-bersih halama itu juga bagian daripada belajar, dan juga supaya kita itu terbiasa dengan kerja tetapi kami tidak pikir ketika kita memanfaat waktu itu hanya cabut rumput dan bersih-bersih halam depan kelas. kita tidak tahu apa yang di tempat lain terapkan dalam pembelajar Muatan lokal ini.

Dari beberapa pertanyaan saya kepada beberapa siswa SD, SMP, dan SMA yang ada di Provinsi Gorontalo dimana saya belajar. disini saya pernah bertanya:

De.... disini dalam pelajaran Muatan Lokal adik disuruh bikin apa dari Guru...? adik itu menjawab pertanyaan saya bahwa kaka kalau mata pelajaran muatan Lokal kami disini belajar bahasa daerah (Gorontalo) dan bela diri Gorontalo (Lanka). dari jawab tersebut itu saya berpikir bahwa.

Pelajaran Muatan lokal di Papua terlebih khusus di Kabupaten Nabire, harus membenahi mata pelajar muatan lokal dengan baik-baik misalnya. seteiap mata pelajar muatan lokal siswa-siswanya harus membuat pakaian adatnya seniri. misalnya suku Mee Koteka dan Moge
Harus membuat alat perang dari sukunya sendiri misalnya di suku Meepago bikin panah dan busur.
Harus mampu membuat alat musiknya daerahnya sendiri misalnya (KAIDO) bagi suku Mee. dan sebagainya itu harus di terapkan dalam mata pelajar tersebut itu.

      Kenapa saya mengatakan seperti itu kita lihat dari perkembangan jaman yang ada pada saat ini bahwa semakin modernnya dunia semakin lupa ada dan istiadatnya. Itu yang saya perlu bagikan baut teman-teman yang nantinya duduk di bangku dinas Pendidikan dan Kebudayaa. semoga itu di terapkan.

Kohaa..
Previous Post
Next Post

0 Post a Comment: